Nutrisi Untuk Perkembangan Otak


Otak merupakan organ yang banyak mengandung lemak. Lemak itu sendiri ada tiga jenis yaitu trigliserida, asam lemak fosfolipid, dan sterol. Yang merupakan komponen pembentuk sel-sel otak adalah asam lemak fosfolipid. Sel-sel saraf (neuron) mempunyai selubung atau lapisan yang dinamakan mielin. Sebagian besar lemak dibutuhkan untuk pembentukan sel neuron dan mielin.
Perlu diketahui, otak manusia mulai terbentuk pada hari ke-8 setelah konsepsi (saat sel sperma membuahi sel telur). Pertumbuhan tersebut berlangsung terus hingga si bayi lahir. Pada akhir masa kehamilan (bulan ke-7 sampai ke-9) sel-sel otak mulai membutuhkan rangsangan agar dapat berfungsi dengan optimal.
Sel-sel otak tidak dapat bertambah lagi setelah si bayi lahir, yang terjadi adalah perkembangan otak atau pertambahan jumlah sinap. Hingga anak berusia lima tahun, sel-sel otak membutuhkan rangsangan agar dapat berfungsi optimal. Tahap itu dinamakan tahap perkembangan. Rangsangan dilakukan dengan berbagai cara seperti melatihnya berbicara, mendengarkan cerita, atau menggambar.
Pertumbuhan otak manusia mempunyai fase tumbuh yang cepat. Fase itu dimulai pada trimester ketiga kehamilan sampai bayi berusia dua tahun. Biasanya masa tersebut dinamakan periode emas (golden period). Pada tahap tersebut, otak membutuhkan berbagai zat gizi untuk proses mielinisasi. Pada tahap perkembangan juga terjadi pembesaran sel-sel otak. Jika anak mengalami gangguan gizi pada masa golden period tersebut, maka akan sulit baginya untuk mencapai pertumbuhan tubuh dan otak secara optimal.


Pada periode mielinisasi, mielin terbentuk pada serabut-serabut saraf. Serabut tersebut berperan untuk mengantarkan sinyal atau impuls sel saraf dengan cepat. Pada tahap perkembangan, otak akan mengalami perluasan jaringan menjadi semakin kompleks. Dengan demikian, otak akan berkembang fungsinya dari yang hanya bisa mendengar menjadi bisa berpikir, menganalisa, dan menyimpan ingatan dalam jangka panjang. Proses tersebut memerlukan asupan gizi serta olahraga. Olahraga diduga dapat membantu melancarkan aliran darah ke otak sehingga nutrisi ke otak cukup.
Faktor zat gizi yang mempengaruhi pertumbuhan anak antara lain yaitu protein, mineral, vitamin, yodium, dan asam lemak esensial. Zat-zat gizi tersebut terkandung dalam makanan sehari-hari. Salah satu asam lemak essensial yang paling penting bagi otak adalah asam dokosaheksanoat (DHA) dan asam arakhidonat (AA). Pembentukan DHA dan AA membutuhkan asupan asam linoleat dan asam linolenat dari luar tubuh. Selanjutnya, enzim akan mengubah asam linoleat menjadi AA dan mengubah asam linolenat menjadi DHA.
DHA dan AA biasanya juga terdapat pada makanan tambahan atau suplemen. Jika dalam komposisi makanan anak (misalnya biskuit atau susu bayi) mengandung DHA dan AA, berarti produk tersebut ditujukan untuk membantu perkembangan otaknya.

0 komentar:

 
© free template by Blogspot tutorial